Silverlight Format

Popularitas Format Flash memang semakin melonjak belakangan ini, salah satu faktornya adalah berkat YouTube.com. salah satu situs terpopuler di jagad maya ini memang menggunakan format flash untuk menampilkan video streamingnya.

CEO Adobe, Bruce Chizen yang telah mengakuisisi Macromedia (developer Flash) memang boleh berbangga karena flash yang telah berumur 10 tahun ini kembali mengalami masa kejayaan, maklum format flash sempat menurun popularitasnya karena dianggap lamban terutama mengingat saat ini situs lebih interaktif dan dikunjungi orang dalam frekuensi tinggi setiap waktunya.

Namun Chizen harus waspada, karena Microsoft yang disebutnya sebagai " a 50 billion dollar monopolist" rupanya makin gelisah melihat kejayaan Adobe, setelah mengembangkan Expression Studios, Microsoft siap meluncurkan Silverlight, sebuah format yang disebut-sebut mampu mengimbangi Flash.

Menurut Chizen, Silverlight belum akan mampu menyaingi flash karena produk microsoft diciptakan tidak untuk kompatibel dengan berbagai platform. Ia mencontohkan Windows Media Player yang gagal sebagai plugin browser karena tidak mensupport Linux dan Mac. Bahkan ia menambahkan bahwa Flash juga telah mengalahkan RealPlayer dan Quicktime sebagai penyedia format video streaming.

Flash juga mengalami booming di sektor mobile, bahkan penggunaan flash di mobile mampu mendongkrak pendapatan Adobe sampai 59% tahun lalu. Tahun ini Adobe juga akan memperkenalkan Apollo, software untuk desktop yang dapat menjalankan aplikasi internet secara offline. Apollo juga menandai masuknya Flash ke persaingan Media Player di komputer. Apollo kini telah dirilis versi Alphanya.

Kembali ke Silverlight, Microsoft mengkalim produknya kali ini adalah yang pertama merupakan produk cross platform Microsoft. Tapi masih ditunggu kelanjutan kabar ini. Buat pelajar, silakan terus mendalami flash karena akan makin dibutuhkan.