SIDIK JARI BIOMETRIK GANTIKAN PERAN PASSWORD
Sebuah perusahaan asal Inggris berhasil mengembangkan aplikasi biometrik terbaru yang siap menggantikan peran akses login dengan password pada jaringan komputer.
Seperti dilansir Techworld dan dikutip detikINET, Senin (5/3/2007) sistem yang telah dipatenkan ini diberi nama MatchLogon, dan didesain dari pengembangan sistem biometrik konvensional.
Selain menggunakan sidik jari yang unik untuk masuk ke dalam suatu jaringan atau PC (personal computer), keamanan sistem ini juga dilengkapi dengan rangkaian perintah acak yang hanya diketahui oleh user yang berhak. Sehingga jika penyerang yang ingin menyelinap ke sistem ini, mereka membutuhkan tidak hanya empat sidik jari user tetapi juga harus dapat memberikan urutan perintah yang tepat.
Perusahaan pembuatnya yakin teknologi ini akan lebih memberikan rasa aman terutama bagi yang user bergerak di sektor keuangan dan pusat informasi yang membutuhkan sistem manajemen keamanan yang tinggi. Pasalnya, peluang keberhasilan untuk bisa membobol alat ini mencapai 1 dari 10 juta kemungkinan.
Pembuatan teknologi ini disinyalir sebagai cara baru dalam memberikan alternatif akses keamanan login melalui password yang dirasa sudah tidak terlalu aman.
Selama 2006, MatchLogon telah diujicobakan pada beberapa perusahaan di Inggris serta Eropa, dan FingerPin sebagai pembuatnya akan segera bernegosiasi dengan penyedia sistem integrasi untuk mendorong menawarkan sistem keamanan ini.
"Kami yakin (teknologi) ini kuat dan sangat tepat bagi user. Jaringan dan aplikasi tidak lagi membutuhkan login dengan mengingat password Anda," ujar Martine Laffan dari FingerPIN.
Sementara itu, untuk dapat mengaplikasikan teknologi ini perusahaan harus merogoh kocek sebesar 1.000 poundsterling (1 pound = Rp 17.720, sumber: xe.com) untuk server dengan tambahan 49,99 pound per klien.
Sebuah perusahaan asal Inggris berhasil mengembangkan aplikasi biometrik terbaru yang siap menggantikan peran akses login dengan password pada jaringan komputer.
Seperti dilansir Techworld dan dikutip detikINET, Senin (5/3/2007) sistem yang telah dipatenkan ini diberi nama MatchLogon, dan didesain dari pengembangan sistem biometrik konvensional.
Selain menggunakan sidik jari yang unik untuk masuk ke dalam suatu jaringan atau PC (personal computer), keamanan sistem ini juga dilengkapi dengan rangkaian perintah acak yang hanya diketahui oleh user yang berhak. Sehingga jika penyerang yang ingin menyelinap ke sistem ini, mereka membutuhkan tidak hanya empat sidik jari user tetapi juga harus dapat memberikan urutan perintah yang tepat.
Perusahaan pembuatnya yakin teknologi ini akan lebih memberikan rasa aman terutama bagi yang user bergerak di sektor keuangan dan pusat informasi yang membutuhkan sistem manajemen keamanan yang tinggi. Pasalnya, peluang keberhasilan untuk bisa membobol alat ini mencapai 1 dari 10 juta kemungkinan.
Pembuatan teknologi ini disinyalir sebagai cara baru dalam memberikan alternatif akses keamanan login melalui password yang dirasa sudah tidak terlalu aman.
Selama 2006, MatchLogon telah diujicobakan pada beberapa perusahaan di Inggris serta Eropa, dan FingerPin sebagai pembuatnya akan segera bernegosiasi dengan penyedia sistem integrasi untuk mendorong menawarkan sistem keamanan ini.
"Kami yakin (teknologi) ini kuat dan sangat tepat bagi user. Jaringan dan aplikasi tidak lagi membutuhkan login dengan mengingat password Anda," ujar Martine Laffan dari FingerPIN.
Sementara itu, untuk dapat mengaplikasikan teknologi ini perusahaan harus merogoh kocek sebesar 1.000 poundsterling (1 pound = Rp 17.720, sumber: xe.com) untuk server dengan tambahan 49,99 pound per klien.
0 komentar:
Posting Komentar